Kamis, 29 Desember 2011

AL-AHWAL ( MAKNA KONDISI RUHANI )

Adapun makna Ahwal ( bentuk jamak dari hal ) ialah sesuatu dari kejernihan dzikir yang bertempat didalam hati , atau hati berada dalam kejernihan dzikir tersebut.
Al-junaid ra. Berkata : bahwa hal ialah sesuatu yangterjadi secara mendadak yang bertempat pada hati nurani dan tidak bisa lama ( terus – menerus )
Disebutkan pula bahwa hal ialah dzikir secara samar ( khafi )
Diriwayatkan dari rasulullah saw. Bahwa beliau saw. Pernah bersabda :
“ Sebaik-baik Dzikir ialah Dzikir Khofi ( dilakukan secara samar ) ( H.r. Ahmad, Ibnu Hibban, Abu Uwanah dan Al-Baihaqi dari sa`ad bin Waqqash r.a. )
Hal tidak bisa diperoleh lewat cara mujahadah, ibadah, riyadhoh, sebagaimana yang biasa dilakukan dalam maqomat yang telah kami sebutkan . akan tetapi Hal adalah seperti Muroqobah, qurbah, mahabbah, khouf , roja` , syauq, uns, thuma`ninah, musyahadah, yaqin dan lain-lain.
Diceritakan dari Abu sulaiaman ad-Daroni rhm. Yang mengatakan “ jika muamalah dengan Allah telah menembus hati, maka anggota tubuh akan terasa nyaman dan ringan “.
Apa yang dikatakan abu Sulaiman ini mengandung  dua pengertian : pertama , yang dimaksud terasa ringan adalah ringan dari kegiatan-kegiatan perjuangan ruhani ( mujahadah ), apabila ia disibukkan dengan menjaga hatinya dan melindungi rahasia hatinya dari segala bersitan-bersitan dan pikiran-pikiran jelek yang hanya akan menyibukkan hatinya sehingga lupa mengingat Allah Swt.
Kedua, mungkin juga apa yang di maksud dari ungkapan tersebut adalah memungkinkan untuk terus bermujahadah, melakukan amal-amal shalih dan ibadah-ibadah yang lain, dimana semuanya telah menjadi kebiasaannya , sehingga bisa merasakan kelezatan menemukan manisnya dan hilang rasa capek dan letih yang pernah dirasakan sebelumnya.
Sebagaimana sebagian para wali yang lain mengatakan – dan saya kira waliyullah itu tidak lain adalah Muhammad bin wasi` r.a.  : “ Saya berjuang dengan penuh kesulitan untuk menghidupkan malamku selama 20 tahun , dan saya bisa merasakan nikmatnya selama 20 tahun pula.”
Sementara yang lain pula mengatakan – saya kira dia adalah malik bin dinar : “ Lidah saya berkomat-kamit membaca Al-Qur`an selama 20 tahun , dan saya bisa merasakan nikmatnya membaca Al-Qur`an selama 20 tahun pula”.
Al-Junaid berkata :” Seseorang tidak akan bisa diantarkan sampai pada memelihara hak-hak Allah kecuali dengan menjaga rahasia hati ( Siir ) . barang siapa tidak memiliki rahasia hati ( Siir ) maka ia adalah orang yang selalu berbuat dosa .sementara orang yang selalu berbuat dosa tak akan pernah ada kebaikan yang bisa jernih.”
Sementara itu, jawaban-jawaban para wali tentang Al-Maqomat dan Al-Ahwal cukup banyak . dan apa yang saya sebutkan disini cukup ringkas .semoga Allah senantiasa memberi taufik kepada kita Aaaaaamiiiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar