Zuhud adalah kedudukan ruhani yang mulia dan merupakan dasar berbagai kondisi ruhani yang diridhoi serta tingkatan-tingkatan mulia. Zuhud merupakan tapak kaki awal bagi mereka yang hendak menuju kepada Allah Swt.yang mencurahkan segala-galanya hanya untuk Allah, yang ridho dengan segala ketentuan Allah dan mereka yang bergantung ( tawakkal ) kepada Allah. Maka barang siapa tidak memperkokoh pondasinya dalam masalah zuhud maka tidak mungkin tingkatan selanjutnya akan menjadi baik dan benar. Sebab cinta dunia merupakan pangkal segala kekeliruan. Sedangkan menjauhkan diri ( zuhud ) dari masalah duniawi merupakan pangkal segala kebaikan dan ketaatan.
Sementara itu orang-orang yang zuhud terbagi kedalam 3 tingkatan :
1.zuhudnya orang-orang awam adalah orang-orang yang tangannya kosong dari kemilikan sebagaimana hatinya juga kosong dari apa yang kosong dari tangannya.
Ini sesuai dengan jawaban al-junaid rhm. Tetkala ditanya dengan zuhud “ zuhud adalah kosongnya tangan dari kemilikan dan kosongnya hati dari ketamakan.
Sari as-saqathi rhm. Ditanya tentang zuhud maka ia menjawab “ hendaknya hati seseorang kosong dari apa yang tak ada di tangannya.
2.zuhudnya orang-orang khusus ( khowash ) adalah orang- orang yang sanggup mengaktualisasikan kebenaran secara hakiki dalam berzuhud .kelompok kedua ini adalah sebagaimana yang diungkapkan oleh Ruwaim bin ahmad tetkala ditanya tentang zuhud “Zuhud adalah meninggalkan kepentingan-kepentingan nafsu dari seluruh bagian yang ada didunia.”
ini adalah zuhud orang- orang yang sanggup mengaktualisasikan kebenaran secara hakiki.sebab dalam berzuhud dari masalah duniawi masih ada kepentingan nafsu yang tidak didapatkan ketika berzuhud berzuhud dari kepentingan-kepentingan nafsu seperti perasaan santai, ingin pujian dan mencari kedudukan dimata manusia.
Barang siapa berzuhud dengan hatinya dari kepentingan –kepentingan nafsu , maka ia adalah orang yang sanggup mengaktualisasikan zuhudnya secara hakiki.
3. zuhudnya orang-orang kelas paling khusus ( khowashul-khowash ) ialah meka yang tahu dan yakin , bahwa seluruh dunia ini menjadi miliknya sebagai sesuatu yang halal , dan tidak bakal dihisab diakhirat nanti serta tidak mengurangi sedikitpun kedudukan mereka disisi Allah, lalu mereka berzuhud dari semua itu hanya karena Allah Swt. Tentu zuhud mereka adalah dari sesuatu ( dunia ) yang sejak Allah Swt.menciptakannya. dia tidak pernah meihatnya.
Rasulullah Saw. Bersabda :
“ Dan andaikan dunia disisi Allah seimbang dengan berat sayap nyamuk tentu selamanya Allah tidak akan memberi minum orang kafir dari dunia sekalipun hanya setetes air”
Maka dalam kondisi demikian mereka zuhud dan bertobat dari kezuhudannya.
Sebagaimana yang pernah ditanyakan kepada Asy-Syibli rhm. Tentang zuhud , lalu ia menjawab : Zuhud adalah kelalaian, sebab dunia ini tak bernilai apa-apa , maka zuhud dari sesuatu yang tak memiliki nilai apa-apa adalah kelalaian.
Yahya bin Muadz rhm. Berkata “ Dunia itu ibarat sepasang temanten. Barang siapa mencarinya maka ia akan bersusah payah memoles dan meriasnya. Sedangkan seorang yang zahid dunia , ia akan menghitamkan wajah dunia, mencabuti rambut dan akan menggoyakkan pakaian dunia. Sementara orang yang arif kepada Allah Swt. Akan selalu disibukkan dengan Tuannya ( yakni Allah Swt. ) dan tak akan pernah menoleh kepada dunia.
Tentu saja zuhud mengharuskan seseorang untuk selalu merangkul kefakiran dan menjadikannya sebagai pilihannya.
RIWAYAT HIRUP RINGKEUS
- Sayyidul Arwah
- MY NAME ADE ANAK PASLAN MERUPAKAN SANTRIWAN DI MAJLIS TA`LIM SAYYIDUL ARWAAH AND MY ADRESS AT SITUGUNTING BARAT STREET RT05 RW09 KEC.BABAKAN CIPARAY BANDUNG
Diberdayakan oleh Blogger.
DAFTAR HEULA ATUH
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar